Syarat-Syarat
Menjadi Profesional
Menjadi seorang professional bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk
mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena ukuran profesionalitas
seseorang akan dilihat dua sisi. Yakni teknis keterampilan atau keahlian yang
dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan
kepribadiannya. Paling tidak, ada delapan syarat yang harus dimiliki oleh
seseorang jika ingin jadi seorang professional.
1.
Menguasai pekerjaan
Seseorang layak
disebut professional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan.
Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang
dicapai. Dengan kata lain, seorang professional tidak hanya pandai memainkan
kata-kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam
kehidupan nyata. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang dikerjakannya
itu berhasil atau tidak. Untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya,
dapat dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja, bagaimana
ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seseorang yang
menguasai pekerjaan akan tahu betul seluk beluk dan liku-liku pekerjaannya.
Artinya, apa yang dikerjakannya tidak cuma setengah-setengah, tapi ia memang
benar-benar mengerti apa yang ia kerjakan. Dengan begitu, maka seorang profesional akan menjadikan dirinya
sebagai problem solver (pemecah
persoalan), bukannya jadi trouble maker
(pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2.
Mempunyai loyalitas
Loyalitas bagi
seorang profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia
bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang professional memiliki suatu prinsip
hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan
hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja sungguh-sungguh.
Loyalitas bagi
seorang profesional akan memberikan daya dan kekuatan untuk berkembang dan
selalu mencari hal-hal yang terbaik bagi pekerjaannya. Bagi seorang
profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa
saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas seorang professional akan
selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar
hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3.
Mempunyai integritas
Nilai-nilai
kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi
seorang profesional. Karena dengan integritas yang tingi, seorang profesional
akan mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Maka, tidaklah berlebihan apabila
dikatakan bahwa seorang professional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi
juga sisi mental. Segi mental seorang professional ini juga akan sekaligus
menentukan kualitas hidupnya. Alangkah
lucunya bila seseorang mengaku sebagai profesional, tapi dalam kenyataanya ia
seorang koruptor atau manipulator ?
Integritas yang
dipunyai oleh seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa
dalam melakukan suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah
untuk mewujudkan tujuannya. Karena tanpa mempunyai integritas yang tinggi, maka
seorang professional hanya akan terombang-ambingkan oleh perubahan situasi dan
kondisi yang setiap saat bisa terjadi. Di sinilah intregitas seorang
professional diuji, yaitu sejauh mana ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat
bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu
bekerja keras
Seorang
profesional tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan.
Maka, dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, seorang professional
tidak dapat begitu saja mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehebat-hebatnya seorang profesional, pasti tetap membutuhkan kehadiran
orang lain untuk mengembangkan hidupnya. Di sinilah seorang professional harus
mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, tak benar
bila jalinan kerja sama hanya ditujukan untuk orang-orang tertentu. Seorang
profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama.
Seorang
profesional akan membuka dirinya lebar-lebar untuk mau menerima siapa saja yang
ingin bekerja sama. Maka tak mengherankan bila disebut bahwa seorang
profesional siap memberikan dirinya bagi siapa pun tanpa pandang bulu. Untuk
dapat mewujudkan hal ini, maka dalam diri seorang profesional harus ada kemauan
menganggap sama setiap orang yang ditemuinya, baik di lingkungan pekerjaan, sosial,
maupun lingkungan yang lebih luas.
Seorang
profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus
bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
Seorang profesional akan bangga bila setiap orang yang mengenalnya, baik
langsung maupun tidak langsung, memberikan pengakuan bahwa ia memang seorang
profesional. Hal ini bisa dicapai apabila ia mampu mengembangkan dan meluaskan
hubungan kerja sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
5.
Mempunyai Visi
Seorang
profesional harus mempunyai visi atau pandangan yang jelas akan masa depan.
Karena dengan adanya visi tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan
yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai
visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab
yang besar, karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak, sehingga
ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.
Tanpa adanya
visi yang jelas, seorang profesional bagaikan “macan ompong”, dimana secara
fisik ia kelihatan tegar, tapi sebenarnya ia tidak mempunyai kekuatan apa-apa
untuk melakukan sesuatu, karena tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dengan adanya visi yang jelas, seorang
profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia pikirkan,
lakukan, dan ia kerjakan.
Visi yang jelas
juga memacunya menghasilkan prestasi yang maksimal, sekaligus ukuran yang jelas
mengenai keberhasilan dan kegagalan yang ia capai. Jika gagal, ia tidak akan
mencari kambing hitam, tapi secara dewasa mengambil alih sebagai tanggung jawab
pribadi dan profesinya.
6.
Mempunyai kebanggaan
Seorang
profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap profesinya. Apapun profesi atau
jabatannya, seorang profesional harus mempunyai penghargaan yang
setinggi-tingginya terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga
tersebut, ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
Dengan rasa
cintanya, ia akan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap apa yang
dilakukannya. Komitmen yang didasari
oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan
seorang profesional untuk mencari dan hal-hal yang lebih baik, dan senantiasa
memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
7. Mempunyai komitmen
Seorang
profesional harus memiliki komitmen tinggi untuk tetap menjaga
profesionalismenya. Artinya, seorang profesional tidak akan begitu mudah
tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan
komitmen yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai
profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
Seseorang tidak akan mengorbankan idealismenya sebagai
seorang profesional hanya disebabkan oleh hasutan harta, pangkat dan jabatan.
Bahkan bisa jadi, bagi seorang profesional, lebih baik mengorbankan harta,
jabatan, pangkat asalkan nilai-nilai yang ada dalam profesinya tidak hilang.
Memang, untuk
membentuk komitmen yang tinggi ini dibutuhkan konsistensi dalam mempertahankan
nilai-nilai profesionalisme. Tanpa adanya konsistensi atau keajekan, seseorang
sulit menjadikan dirinya sebagai profesional, karena hanya akan dimainkan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi.
8.
Mempunyai Motivasi
Dalam situasi
dan kondisi apa pun, seorang professional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi
dan situasinya, ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat
mewujudkan hasil yang maksimal.
Dapat dikatakan
bahwa seorang professional harus mampu
menjadi motivator bagi dirinya
sendiri. Dengan menjadi motivator bagi dirinya sendiri, seorang professional
dapat membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi
yang ia hadapi. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus
memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki
motivasi tersebut, seorang professional akan tangguh dan mantap dalam
menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan
selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu
seorang professional mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui,
sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan
kakinya.
# Apakah Anda siap menjadi
seorang Profesional ??